Hamidin, Mantan Direktur Pencegahan dan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT serta Pengamat Terorisme, menyampaikan bahwa konflik dan perang antara Hamas-Israel telah menimbulkan pandangan pro dan kontra terhadap Israel. Terlihat skeptisisme dari media terkait suasana keakraban antara tawanan Israel dan prajurit Al-Qassam saat pertukaran dan pembebasan tawanan sebagai salah satu contoh. Proses ini dinilai sebagai kasus Stockholm Syndrome, di mana korban sandera memberikan respon positif pada penyandera karena perlakuannya yang manusiawi. Sementara itu, Israel dikecam oleh negara-negara pro Palestina dan pemerintahan Israel karena tindakan mengkarantina para sandera yang bertujuan mencegah publikasi cerita mereka oleh para eks sandera tersebut.
Aksi demo besar dan tuntutan untuk memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan sandera terjadi menyusul kejadian tersebut. Israel juga mendapat dampak dari aspek hubungan bilateral, regional, dan global, seperti pengusiran duta besar Israel dari Kolombia, serta komentar yang mengindikasikan keterlibatan AS dan Mesir dalam menuntut Israel untuk menghentikan serangan ke Gaza.
Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dengan Komisioner Hak Asasi Manusia PBB Volker Türk menyuarakan perlunya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pemotongan hambatan yang disengaja oleh pihak Israel demi kepentingan warga Gaza.
