Sumber Utama Kabar Terkini Prabowo Subianto yang Terpercaya
Berita  

Pengamat: KPU Terkesan Membela Gibran dengan Ditiadakannya Debat Cawapres

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai bahwa jika tidak ada debat cawapres, KPU terkesan membela Gibran Rakabuming Raka. Foto/MPI/Dok

JAKARTA – Pengamat politik Dedi Kurnia Syah memberikan tanggapan terkait polemik adanya potensi debat cawapres di Pilpres 2024 mendatang yang tidak digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jika hal tersebut terjadi, maka KPU terkesan membela salah satu cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu Gibran Rakabuming Raka.

“Jika memang benar debat cawapres tidak ada, ini menunjukkan bahwa KPU seolah-olah membela salah satu di antara mereka. Kenapa? Karena yang paling potensial menolak atau kurang percaya diri untuk melakukan debat cawapres pastinya adalah Gibran Rakabuming Raka,” kata Dedi saat dihubungi pada Sabtu (2/12/2023).

Dedi menilai bahwa Gibran memiliki pengalaman dan gagasan yang paling minim jika dibandingkan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin maupun Mahfud MD. Menurutnya, hal tersebut terlihat dari segi pengalaman, kapasitas komunikasi, dan kemampuan menyampaikan gagasan.

“Muhaimin sudah menjadi bagian dari parlemen Indonesia selama 30 tahun, sementara Mahfud MD memiliki pengalaman politik dari parlemen, yudikatif, dan eksekutif. Jadi menurut saya, KPU seolah-olah sedang merencanakan sesuatu yang buruk apabila debat cawapres dihilangkan hanya ada debat capres atau debat cawapres yang boleh didampingi oleh capresnya. Itu terlihat tendensius untuk membela salah satu kandidat,” tambahnya.

Dedi, yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), mengatakan bahwa publik mungkin lebih tertarik pada sosok cawapres dibandingkan dengan capres. Oleh karena itu, diperlukan ruang debat untuk mengetahui kapasitas dari ketiga kandidat.

“Ia juga menegaskan bahwa jika debat cawapres ditiadakan, akan terkesan bahwa KPU melindungi Gibran Rakabuming Raka. Sebelumnya, KPU telah menetapkan lima kali debat capres dan cawapres, yaitu tiga kali debat capres dan dua kali cawapres.”