Wali Kota Solo dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini memperlihatkan ijazah kuliahnya dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan University of Bradford sebagai tanggapan terhadap isu yang menyebutkan bahwa ijazahnya palsu. Tuduhan tersebut pertama kali muncul dari akun media sosial @DokterTifa yang meragukan pendidikan Gibran di University of Technology Sydney (UTS) Insearch Sydney, Australia.
Gibran menjelaskan bahwa ia membawa ijazah asli tersebut sebagai upaya untuk menyelesaikan isu yang berkembang di media sosial. Meskipun tuduhan tersebut dianggap sebagai bahan humor, Gibran tetap menunjukkan ijazahnya agar isu tersebut terselesaikan. Ia juga memperlihatkan surat keterangan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang menyatakan bahwa Gibran meraih gelar Bachelor of Science (BSc) dalam bidang studi marketing.
Kontroversi ini tidak hanya menarik perhatian media, tetapi juga memunculkan diskusi di kalangan publik mengenai standar pendidikan dan pengakuan ijazah di Indonesia. Dengan sikap terbuka dan transparan, Gibran membagikan dokumen aslinya kepada media dengan harapan dapat menutup isu seputar ijazahnya dan menegaskan komitmennya terhadap kejujuran dan transparansi dalam karir politiknya.
