Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah mengadakan sayembara bagi siapa pun yang berhasil menangkap Harun Masiku akan diberi imbalan sebesar Rp100.000. Dalam sebuah cuitan di akun media sosial miliknya, Fahri menyatakan bahwa ia akan memberikan imbalan tersebut kepada siapa saja yang berhasil menangkap buronan tersebut.
Fahri juga menyebutkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tugas penting untuk segera menemukan Harun Masiku. Dengan menangkap Harun, diharapkan KPK dapat membongkar salah satu modus penting terkait kecurangan dalam Pemilu. Harun diduga menyuap mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, agar dapat ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang telah meninggal dunia.
Fahri berpendapat bahwa penangkapan Harun seharusnya dilakukan sebelum Pemilu 2024 diselenggarakan secara resmi. Hal ini dianggap penting agar menjadi pengingat bagi semua pihak terlibat untuk tidak melakukan tindakan serupa di masa depan. Harun Masiku diharapkan dapat menjadi pengingat penting dari kecurangan dalam Pemilu yang pernah terjadi.
Harun Masiku diduga menyuap Wahyu Setiawan dengan jumlah uang sekitar Rp850 juta agar dapat lolos ke DPR. KPK telah berusaha menangkap Harun selama lebih dari 850 hari namun belum berhasil. Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan, juga meragukan apakah Harun akan ditangkap selama kepemimpinan Firli Bahuri Cs.
Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Krishna Murti, mengungkapkan bahwa Harun berada di dalam negeri berdasarkan data perlintasannya. Krishna menyampaikan hal ini setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan dan struktural KPK.